بسم الله الرØمن الرØيم
MUTASI
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada makhluk hidup yang menyimpang dari pola induknya.
A. Berdasarkan tempat terjadinya dalam jaringan tubuh
Berdasarkan tingkat terjadinya dienal dua jenis mutasi, yaitu:
1. Mutasi gen / mutasi kecil
Terjadi perubahan pada susunan molekul DNA, akibatnya mengubah protein, enzim, atau hormon yang dibentuk sehingga menghasilkan karakter/fenotip yang berbeda.
a. Mutasi substitusi (pergantian basa nitrogen)
Yaitu perubahan struktur atau jumlah kromosom.
a. Perubahan struktur kromosom
1. Euploid
Dari hasil penelitian ternyata tanaman atau hewan yang di-poliploid-kan sangat menguntungkan bagi kita sebagai konsumen, maka dibuatlah dengan berbagai cara:
Aneuploid bisa disebabkan oleh non-disjunction (gagal berpisah), bisa juga karena anafase ion (tidak melekatnya kromatid pada benang spindel).
MUTASI
images-cr: epta86.wordpress.com |
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada makhluk hidup yang menyimpang dari pola induknya.
A. Berdasarkan tempat terjadinya dalam jaringan tubuh
- Mutasi somatik: Mutasi yang terjadi pada sel-sel tubuh dan akan diwariskan pada sel-sel tubuh saja.
- Mutasi germinal: Mutasi yang terjadi pada sel kelamin dan dapat diwariskan pada keturunannya.
Berdasarkan tingkat terjadinya dienal dua jenis mutasi, yaitu:
- Mutasi gen/mutasi kecil
- Mutasi kromosom
1. Mutasi gen / mutasi kecil
Terjadi perubahan pada susunan molekul DNA, akibatnya mengubah protein, enzim, atau hormon yang dibentuk sehingga menghasilkan karakter/fenotip yang berbeda.
a. Mutasi substitusi (pergantian basa nitrogen)
- Transisi: Jika purin diganti dengan purin lain atau pirimidin diganti dengan pirimidin lain.
- Transversi: Jika purin diganti dengan pirimidin atau sebaliknya.
- Delesi: Jika berkurang satu atau lebih basa nitrogen.
- Insersi: Jika terjadi penyisipan basa nitrogen.
- Transfosom: Jika potongan DNA loncat ke tengah-tengah gen sehingga mengacaukan fungsi beberapa gen.
Yaitu perubahan struktur atau jumlah kromosom.
a. Perubahan struktur kromosom
- Delesi/defesiasi: Hilangnya satu atau lebih gen.
- Duplikasi: Penambahan gen pada kromosom.
- Inversi: Perubahan posisi gen dalam kromosom.
- Inversi parasentris: Perpindahan gen masih di satu lengan yang sama.
- Inversi perisentris: Perpindahan gen dari satu lengan ke lengan yang lain.
- Translokasi: Perpindahan gen dari satu kromosom ke kromosom lain.
1. Euploid
Dari hasil penelitian ternyata tanaman atau hewan yang di-poliploid-kan sangat menguntungkan bagi kita sebagai konsumen, maka dibuatlah dengan berbagai cara:
- Menggunaan suhu tinggi (pada jagung).
- Dengan sentrifugal (pada kecambah).
- Dengan sinar-X atau radium (pada padi, lengkuas, kuning, dll.).
- Dengan zat kimia (kolkisin, digitonin, etil merkuri, sulfanil anide, dll.)
Aneuploid bisa disebabkan oleh non-disjunction (gagal berpisah), bisa juga karena anafase ion (tidak melekatnya kromatid pada benang spindel).
- Monosomik (2n-1), contoh: Sindrom Turner.
- Nulisomik (2n-2), yaitu tidak berkromosom kelamin.
- Trisomik (2n+1), contoh: Sindrom Klinifelter.
- Tetrasomik (2n+2).
- Sindrom Turner (2n-1) / 22AA + X atau 44A + X
- Sindrom Klinifelter (2n+1) / 22AA + XXY atau 44A + XXY
- Sindrom Jacob 22AA + XXY atau 22AA + XXYY. Mempunyai ciri-ciri badan tinggi, berkelamin laki-laki, IQ di bawah normal (80--95), anti-sosial, agresif, dari kecil menampakkan tampak kriminal.
- Sindrom Patau (2n+1) / 45A + XX atau 45A + XY. Mempunyai ciri-ciri kelebihan pada kromosom no. 13/no. 14/no. 15, berkelamin laki-laki/perempuan, kepala kecil, mata kecil, sumbing celah-celah langit, tuli, dan pertumbuhan terbelakang.
- Sindrom Down (penambahan satu autosom di kromosom nomor 21). Mempunyai ciri-ciri berkelamin laki-laki/perempuan, tinggi sekitar 120 cm, steril, kepala pendek, lebar, lindah besar, jari pendek, memiliki lipatan sehingga seperti mongolisme, dan otak kecil.
terima kasih artikelnya, sangat bermanfaat..
ReplyDeletewww.kiostiket.com